Selasa, 04 November 2014

Pena Merah: RPP Titrasi Asam Basa

Pena Merah: RPP Titrasi Asam Basa: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah   : SMA N 2 Lipunoto Mata Pelajaran   : Kimia Kelas/Semester : XI/Dua          ...

Pena Merah: Destilasi Sederhana dan Destilasi Uap

Pena Merah: Destilasi Sederhana dan Destilasi Uap: DESTILASI ZAT CAIR (Destilasi Sederhana dan Destilasi Uap)                                                   ...

Pena Merah: Destilasi Sederhana dan Destilasi Uap

Pena Merah: Destilasi Sederhana dan Destilasi Uap: DESTILASI ZAT CAIR (Destilasi Sederhana dan Destilasi Uap)                                                   ...

Pena Merah: Pena Merah: ANALISIS ANION KATION

Pena Merah: Pena Merah: ANALISIS ANION KATION: Pena Merah: ANALISIS ANION KATION : 1.        Tujuan Mahasiswa mampu menganalisis secara kuantitatif dan kualitatif sampel atau bahan pra...

Pena Merah: ANALISIS ANION KATION

Pena Merah: ANALISIS ANION KATION: 1.        Tujuan Mahasiswa mampu menganalisis secara kuantitatif dan kualitatif sampel atau bahan praktikum 2.        Dasar Teori ...

ANALISIS ANION KATION



1.       Tujuan
Mahasiswa mampu menganalisis secara kuantitatif dan kualitatif sampel atau bahan praktikum
2.       Dasar Teori
[1]Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia. Pada dasarnya konsep analisis kimia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu analisis kimia yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau bahan yang tidak diketahui. Sedangkan analisis kuantitatif yaitu analisis kimia yang menyangkut penentuan jumlah zat tertentu yang ada dalam suatu sampel (contoh).
Ada dua aspek penting dalam analisis kimia cara kualitatif, yaitu pemisahan dan identifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, keasaman, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Pada dasarnya, sebelum suatu bahan dianalisis secara kuantitatif, perlu dilakukan terlebih dahulu analisis kualitatif. Setelah melakukan analisis kualitatif maka diketahui komponen apa atau pengotor apa dalam sampel tertentu, hal ini seringkali diperlukan informasi tambahan mengenai berapa banyaknya masing-masing komponen atau pengotor tersebut.
Tujuan utama analisis kuantitatif adalah untuk mengetahui kuantitas dari setiap komponen yang menyusun analit. Analisis kuantitif menghasilkan data numerik yang memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis kuantitatif umumnya dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat maupun satuan konsentrasi dengan menggunakan metode analisis tertentu. Beberapa teknik analisis kuantitatif diklasifikasikan atas dasar empat hal, yaitu pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan suatu reaksi atau banyaknya hasil reaksi yang terbentuk, pengukuran besarnya sifat listrik (misalnya potensiometri),  pengukuran sifat optis (pengukuran absorbans) dan terakhir kombinasi dari 1 dan 2 atau 1 dan 3.
[2]Suatu analisa kimia sebenarnya terdiri atas empat langkah utama, yaitu; pertama pengambilan atau pencuplikan sampel (sampling), yakni memilih suatu sampel yang mewakili dari bahan yang akan dianalisis.Kemudian mengubah analitnya menjadi suatu bentuk yang sesusi untuk pengukuran. Selanjutnya melakukan pengukuran. Dan terakhir perhitungan dan penafsiran pengukuran.
[3]Analisis kimia kuantitatif yang klasik menyangkut analisis gravimetri dan titrimetri. Dalam analisis gravimetri, zat yang akan ditentukan diubah ke dalam bentuk endapan yang sukar larut, selanjutnya dipisah dan ditimbang. Sedangkan analisis titrimetri yang sering disebut analisis volumetri, zat yang akan ditentukan dibiarkan bereaksi dengan suatu pereaksi yang diketahui sebagai larutan standar (baku). Kemudian volume larutan tersebut yang diperlukan untuk dapat bereaksi sempurna tersebut diukur. Selain kedua metode analisis tersebut diatas, dalam analisis dasar ini akan dipelajari pula metode spektroskopi absorbsi.
[4]Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektik utuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan. Adapun jenis analisis yang sering digunakan yaitu analisis semimikro. Hal ini karena adanya keuntungan pada analisis semimikro. Adapun keuntungan analisis semimikro yaitu penggunaan zat yang sedikit, kecepatan analisis tinggi, ketajaman pemisahan yang meningkat, penggunaan asam sulfida lebih sedikit, dan dapat menghemat peralatan.
[5]Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah digunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara kering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat jangka pendek. Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan tiga, yaitu pertama reaksi nyala dengan kawat nikrom. Biasanya dilakukan dengan cara sedikit zat dilarutkan ke dalam HCl pekat, diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi. Kedua reaksi nyala beilshein. Biasanya dilakukan dengan cara kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang terjadi berwarna hijau. Ketiga reaksi nyala untuk borat. Dilakukan dengan cara cawan porselin sedikit zat padat ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes metanol, kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro, semimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksi terjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basah adalah terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas. Kation biasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapan atau tidak. Jadi, bisa dikatakan  bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut. Kation adalah ion yang bermuatan positif,ada juga pengertian lain yaitu atom yang bermutan positif jika kekurangan elektron. Anion adalah ion yang bermuatan positif, dan bisa juga di artikan atom yang bermuatan negatif jika kelebihan elektron.
[6]Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan kedalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap reagen, kation terbagi menjadi lima golongan, yaitu: Golongan I yang membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion - ion yang termasuk dalam golongan ini adalah timbal(I), raksa (I) dan perak(I). Golongan II yaitu kation yang tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi akan membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium(I), tembaga, bismut, kadmium, arsenic(III), stibium(III), stibium(V), timah(II) dan timah(IV). Golongan III yaitu golongan yangmembentuk endapan dengan ammonium sulfit dalam suasana netral . Kation golongan ini antara lain nikel (II), besi (II), kromium(III), alumunium, zink, mangan(II),kobalt (II), bes (III). Golongan IV akan membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation golongan ini adalah kalsium, stronsium dan barium. Golongan V merupakan kation-kation yang umum, dan biasa disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan pereaksi-pereaksi golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara lain magnesium, natrium, kalium amonium, litium, dan hidrogen. Sedangkan anion umumnya dibagi menjadi tiga golongan, yaitu golongan sulfat; SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-, C2O42- , AsO43- , golongan halida; Cl- , Br- , I- , S2- dan golongan nitrat; NO3- , NO2- , C2H3O2-.


[7]Untuk menganalisis anion kation ada beberapa tahapan yang bisa kita lakukan yaitu pertama uji pendahuluan yang bertujuan untuk memperkirakan dan memberi arah sehingga memperoleh gambaran terhadap contoh sampel yang ingin di ketahui atau uji. Setelah uji pendahuluan, dilakukan organoleptis  (menggunakan panca indra) yang di uji biasanya berupa bentuk,warna,bau dan rasa. Tahap selanjutnya uji sifat fisik,yaitu berupa kelarutan,keasaman,sublimasi. Kemudian melakukan mikroskopis, yaitu melihat bentuk kristal senyawa uji yang khas di bawah mikroskop, dan terakhir reaksi nyala (Flame Test) di lakukan dengan cara menggunakan kawat Pt atau Nicrom yang di bakar di atas api bunsen atau api oksidasi.
[8]Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masig-masing golongan kedalam sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam golongan didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang akan mengendapkan. Setelah ion-ion ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana asam setelah endapan dipisahkan perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu memungkinkan terpisah golongan ini. Analisis anion dilakukan dengan mengamati perubahan spesifik dari sampel yang diuji meliputi perubahan warna, terjadinya gas/bau dari sampel yang diuji, ketika penambahan asam sulfat encer atau pekat. Untuk menganalisis anion dalam larutan, maka harus bebas dari logam berat dengan cara menambah larutan Na2CO3 jenuh, lalu dididihkan. Dalam hal ini logam-logam tersebut akan terlarutkan sebagai garam karbonat, sedangkan anionnya terlarut sebagai garam natrium.
[9]Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang konvensional maupun yang menggunakan instrumen adalah gravimetri, titrasi, ekstraksi, kromatogarfi elektro analisis kimia dan spektrofotometri. Titrasi (volumetri) meliputi titrasi asam basa, pengendapan, pembentukan kompleks, dan oksidasi reduksi. Elektro analisis kimia, meliputi polarografi, potensiometri, konduktometri dan spektrofotometri yang meliputi spektrofotometri sinar tampak (visibel), sinar UV, sinar Infra merah (IR), serapan atom.
[10]Metode yang baik dalam suatu analisis kuantitatif seharusnya memenuhi kriteria yaitu: peka (sensitive), presisi (precise), akurat (accurate), selektif, dan praktis. Peka (sensitive), artinya metode harus dapat digunakan untuk menetapkan kadar senyawa dalam konsentrasi yang kecil. Misalnya pada penetapan kadar zat-zat beracun, metabolit obat dalam jaringan dan sebagainya. Presisi (precise), artinya dalam suatu seri pengukuran (penetapan) dapat diperoleh hasil yang satu sama yang lain hampir sama. Akurat (accurate), artinya metode dapat menghasilkan nilai rata-rata (mean) yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya (true value).  Selektif, artinya untuk penetapan kadar suatu senyawa tertentu, metode tersebut tidak banyak terpengaruh oleh adanya senyawa lain yang ada. Praktis, artinya mudah dikerjakan serta tidak banyak memerlukan waktu dan biaya.  Pemilihan metode yang memenuhi semua syarat di atas hampir tidak mungkin kita peroleh, sehingga perlu kita pilih kriteria yang sesuai dengan keadaan sampel yang kita uji. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode analisis adalah tujuan analisis, macam dan jumlah bahan yang dianalisis, ketepatan dan ketelitian yang diinginkan, lamanya waktu yang diperlukan untuk analisis, dan peralatan yang tersedia. Adapun dalam analisis kualitatif, reaksi pengendapan sangat berpengaruh.
Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan atau pun sentrifus. Endapan tersebut terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Umumnya kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya ini dilakukan dengan memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan pereaksi berlebih ini pada beberapa senyawa memberikan eek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut. Perubahan kelarutan karena komposisi pelarut mempunyai sedikit arti penting dalam analisis kualitatif. Jika hasil kali ion lebih besar dari hasil kali kelarutan suatu endapan, maka akan terbentuk endapan.
3.       Alat dan Bahan
3.1     Alat
Tabel 1. Alat yang Digunakan Beserta Fungsinya
NO
Nama Alat
Gambar
Fungsi


1.


Pipet Tetes

Pipet Teteshttp://www.p4tkipa.org/image/clip_image050.jpghttp://www.p4tkipa.org/image/clip_image050.jpghttp://www.p4tkipa.org/image/clip_image050.jpghttp://www.p4tkipa.org/image/clip_image050.jpg

Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit


2.


Tabung Reaksi
http://www.p4tkipa.org/image/clip_image062.jpg


Sebagai tempat pereaksi dua zat atau lebih


3.


Rak Tabung Reaksi
http://www.p4tkipa.org/image/clip_image052.jpg


Sebagai tempat tabung reaksi


4.


Botol Reagen
clip_image049
Untuk menyimpan reagen





3.2   Bahan
Tabel 2. Sifat Fisik dan Kimia Bahan
NO
Bahan
Sifat Fisik
Sifat kimia
1
HCl
·         Massa jenis : 3,21 gr/cm3.
·         Titik leleh : -1010C
·         Energi ionisasi : 1250 kj/mol
·         Kalor jenis : 0,115 kal/gr
·         Pada suhu kamar, HCl berbentuk gas yang tak berwarna
·         Berbau tajam.
·        HCl akan berasap tebal di udara lembab
·        Gasnya berwarna kuning kehijauan dan berbau merangsang
·        Dapat larut dalam alkali hidroksida, kloroform, dan eter
·        Merupakan oksidator kuat
·        Berafinitas besar sekali terhadap unsur-unsur lainnya, sehingga dapat
2
NH3
·       Tak berwarna
·       Densitas 0.86 kg/m3.
·         Larut dalam air, beracun, korosif, kebasaan pKb 4.75.
3
Na2CO3
·         Padatan Kristal Berwarna putih
·         Titik Lebur 851°C
·         Densitas (anhydrous) : pada 20°C 2.5 Kg/L
·         Densitas (Dekahidrat) : pada 20°C 1.4 Kg/L
·         Nama Dagang : Soda Hablur /
·  Mudah Melapuk oleh udara
·  Beracun
·  Dapat digunakan sebagai pembersih
·  Pelunak Air sadah
·  Pereksi dalam pembuatan Kaca
4
K2CrO4
·         Titik lebur 917˚C
·         Padatan berwarna Kuning
·         Densitas pada suhu 20˚C 1.9
·       Pereaksi Analis dan untuk Pigmen
·       Mudah bereaksi dengan Air
·       Larutan Basa
·       Beracun
·       Dapat diisolasi
5
H2SO4
·           Rumus molekul : H2SO4
·           Berat molekul : 98,08 gr/mol
·           Densitas : 1,84 gr/ml
·           Berupa cairan bening, tak berwarna, dan  tak berbau
·         Asam Kuat

6
KI
·         kelarutan dalam air 140 g/100 mL (20 °C)
·       larut dalam aseton, salkohol, dan ammonia
7
KCN
·         Warna putih redup
·         densitas 1.52 g/cm3
·         titik leleh 634.5 °C

·         Merupakan ikatan ionik antara K+ dan CN-
·         larut dalam air, metanol, dan gliserol
·         Sangat beracun
8
NH4OH
·         tak berwarna
·         kerapatan 0.91 g/cm3 (25 %) 0.88 g/cm3 (32 %)
·         Korosif
·         larut dalam air
9
AgNO3
·         Padatan kristal tidak berwarna
·         titik leleh: 59°C
·         titik didih: 97°C
·         densitas: 1,82.
·         Larut dalam air
·         Merupakan Garam
·         Oksidator Kuat
·         Dapat diisolasi
·         Beracun



4.       Prosedur Kerja
4.1   Sampel A


 


                                                                                                                    
          + NH4OH                + NaOH               + NaOH lebih dipanaskan  + KNO2                                               
Kuning
 
Merah jambu
 
Biru
 
Hijau
 
                                                                                                                   
                                                                                                      
                                                                                                            
                                                                                                       
Ion yang diidentifikasi
 
                                                                                                       


4.2   Sampel B


 


                                                                                                           
              + NH4OH lebih      + NH3            + NaOH            + KSCN          + KI                                                  
Ada
 
 Kuning
 
tidak ada
 
Putih
 
 Putih
 
                                                                                                        
              + HCl              + NH3 lebih       +NaOH lebih                                                                              
Ada
 
Larut
 
Tidak larut
 
                                                                                                                                  
                                                                                            
                                                                                           
Ion yang diidentifikasi
 
                                           


4.3       Sampel C


Sampel C
 
 
                                                                                                     
                                                                                                               
                 + NaOH                                                                + NH4OH                           
Hijau
 
Hijau
 
                                                                                                          
                                                                                                                                                                                                    
Ion yang diidentifikasi
 
                                                                                                         

            
                                                                                            
4.4   Sampel D


Sampel D
 
 
                
                                                                                
                                       +K2CrO4                                                                          
Berwarna kuning
 
                                                                                              
                      
                           +H2SO4 2M                                                                        
Berwarna Orange
 
Ba(OH)2
 
                                                                                                 
                                                                                                                                                                                             
                                                                           - dimasukkan kedalam tabung reaksi                                      
                                                                   
-disambungkan dengan pipa pengalir                                                                                                
                                                                   -tabung sampel dipanaskan                                                                                       
Ba(OH)2 keruh
 
                                                                                                                                                                                                                                                                         
                                               
                                                                                               
Ion yang diidentifikasi
 
                                                                                                 
                  





4.5  Sampel E   


Sampel E
 
 


                                                                                                   
          + NaOH 2 M     + (NH4)2CO3      + NaOH         + NH4OH        + NH3                                                     
Putih
 
Putih
 
Putih
 
Putih
 
Merah
 
                                                                                                                          
                                               + NaOH lebih                    + HCl                                      
Tidak larut
 
Larut
 
                                                                                                                           
Ion yang diidentifikasi
 
                                                                                                         
               
                                                                                                                                                                                                                                                                                            
4.6   Sampel F


Sampel F
 
 
                                                                                                        
Putih

 
Zn(PO)2
Putih
 
Zn(OH)2
Putih

 
                        + H3PO4                          + NaOH                           + NH3                   
                                                                                                                                                          
Larut
 
                                                  +NH3 lebih                                    
Larut
 
                 Keadaan asam                                                                                                                                                                                                                                      
     
Larut
 
                        + NaOH lebih                                                                                                                   
                                                                                                           
                                                                                                             


Ion yang diidentifikasi
 
 





4.7  
Sampel G
 
Sampel G


 
                                                                                                        
Kuning
 
Larutan orange
 
           + CH3COOH                                                          + BaCl2                                                                                                                                                                                                                    
                                                                                                         
                                                                                                         
                                                        
Ion yang diidentifikasi
 
                           

             
        
4.8   Sampel H                       
Sampel H
 
                                                                                                                                                                                                       


 
                                                               
Kuning
 
Putih
 
Putih
 
            + H2SO4                 + NH3                   + H2SO4 encer      + K2CrO4                                               
Tidak ada
 
                                                                                                         
Larut
 
            + HCl mendidih                                                        + CH3COOH                                   
Larut
 
                                                                                               
                                                                                                             
Ion yang diidentifikasi
 
                                                                                                           
               
                                             


5.       Hasil Pengamatan
5.1   Sampel A



Sampel A
 
 
                                                                                                                    
          + NH4OH                + NaOH               + NaOH lebih dipanaskan  + KNO2                                               
Kuning
 
Merah jambu
 
Hijau
 
Hijau
 
                                                                                                                   
                                                                                                       
                                                                                                            
                                                                                                      
Co2+
 
                                                                                                        


5.2 
Sampel B
 
Sampel B


 
                                                                                                           
               + NH4OH lebih     + NH3            + NaOH            + KSCN          + KI                                                  
 Kuning
 
tidak ada
 
Ada
 
Putih
 
 Putih
 
                                                                                                        
               + HCl              + NH3 lebih       +NaOH lebih                                                                             
Ada
 
Larut
 
Tidak larut
 
                                                                                                                                  
                                                                                             
Cd2+
 Cd2+

 
                                                                                           
                                           




5.3  Sampel C


Sampel C
 
 
                                                                                                     
                                                                                                              
                 + NaOH                                                                + NH4OH                           
Hijau
 
Hijau
 
                                                                                                          
                                                                                                                                                                                                    
Ni3+
 
                                                                                                          
                                                              
                                     
5.4  Sampel D


Sampel D
 
 
                                                                                                 
                                             +K2CrO4                                                                          
Berwarna kuning
 
                                                                                                  
                      
                                             +H2SO4 2M                                                                        
Berwarna Orange
 
Ba(OH)2
 
                                                                                                 
                                                                                                                                                                                            
                                                              - memasukkan kedalam tabung reaksi                                    
                                                             
  -menyambungkan dengan pipa pengalir                                                                                                
                                                             -memanaskan tabung sampel                                                                                                
Ba(OH)2 keruh
 
                                                                                                                                                                                                                                                                               
                                              
                                                                                                
                                                                                                 
CO32-
 
              








5.5  Sampel E   


 


                                                                                                   
          + NaOH 2 M     + (NH4)2CO3      + NaOH         + NH4OH        + NH3                                                     
Putih
 
Putih
 
Putih
 
Putih
 
Merah
 
                                                                                                                          
                                               + NaOH lebih                    + HCl                                      
Tidak larut
 
Larut
 
                                                                                                                           
Mg2+
 
                                                                                                          
                   

                                                                                                                                                                                                                                                                                        
5.6   Sampel F


Sampel F
 
 
                                                                                                        
Zn(OH)2
Putih

 
Zn(PO)2
Putih
 
Putih

 
          + H3PO4                             + NaOH                            + NH3                   
                                                                                                                                                          
Larut
 
                                                +NH3 lebih                                     
Larut
 
           Keadaan asam                                                                                                                                                                                                                                      
     
Larut
 
         + NaOH lebih                                                                                                                   
                                                                                                           
                                                                                                              


Zn2+
 
 




5.7   Sampel G


 
                                                                                                        
Kuning
 
Larutan orange
 
           + CH3COOH                                                          + BaCl2                                                                                                                                                                                                                     
                                                                                                        
                                                                                                          
                                                        
CrO4-2
 
           

                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
5.8   Sampel H


 


                      
Kuning
 
Putih
 
Putih
 
            + H2SO4                 + NH3                   + H2SO4 encer      + K2CrO4                                               
Tidak ada
 
                                                                                                          
Larut
 
            + HCl mendidih                                                        + CH3COOH                                   
Larut
 
                                                                                                
                                                                                                             
Sr2+
 
                                                                                                          
                                                        



     
6.    Pembahasan
Dengan analisis kualitatif kita dapat mengidentifikasi suatu senyawa dalam sampel yang tidak kita ketahui. Analisis kualitatif dapat diklasifiksikan dengan dasar metode analisis atau diklasifikasikan berdasarkan skala analisisnya.
6.1   Identifikasi Sampel A
Identifikasi pada sampel A dengan menambahkan KSCN, NaOH, dan K2CrO4 dan ketika ditambahkan, terjadi perubahan yang diperkirakan terdapat ion Co2+, yang dapat dibuktikan dengan gambar berikut ini.


`v_y`2764
 




Gambar 1. Sampel A ditambah NaOH
Dengan menambahkan NaOH pada keadaan dingin, sampel menghasilkan endapan garam basa biru. Adanya endapan berarti hasil kali kelarutan konsentrasinya sudah melebihi Ksp.
Co2+  +  OH­­- ­­ +  NO3-   Co(OH)2NO3
Ketika ditambahkan NaOH berlebih dan dipanaskan, garam basa itu diubah menjadit kobalt(II) hidroksida yang berwarna merah jambu. Reaksi yang terjadi :
Co(OH)2NO3 +  OH­­-    Co(OH)2  +  NO3- 
Tetapi, sedikit endapan melarut dalam larutan. Hidroksida ini perlahan-lahan berubah menjadi kobalt(III) hidroksida yang berwarna hitam kecoklatan, ketika terbuka terhadap udara.
4Co(OH)2  +  O2  +  2H2O                 4Co(OH)3   
Serta sampel baru yang ditambahkan KNO3 menghasilkan endapan kuning heksanitritokobaltat(III). Reaksi ini berlangsung dalam dua tahap, mula-mula nitri mengoksidasi kobalt(II) menjadi kobalt(III):
Co2+  +  NO2-  +  2H+    Co3+  +  NO2 +  H2O
Kemudian ion kobalt(III) bereaksi dengan ion nitrit dan kalium:
Co3+  +  6NO2-  +  3K+    K3[Co NO2 )6]
Dari analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa sampel A terdapat ion Co2+.
6.2   Identifikasi Sampel B
Sampel B akan diuji menggunakan larutan NH3, NaOH, dan KI. Ketika diambahkan reagen, terbentuk endapan putih yang dapat dibuktikan dengan gambar dibawah ini.
¤YhAn¤RhEnDy¤1290¤YhAn¤RhEnDy¤1291.



Gambar 2. Sampel B sebelum dan sesudah ditambah NH3
Sampel ditambahkan dengan NH3 akan membentuk endapan putih Cd(OH)2, dengan reaksi:
Cd2+   +    2NH3   + H2O        Cd(OH)2↓ +  NH4+
Endapan terbentuk karena Ksp menurun dan ion-ionnya berada dalam kesetimbangan di air. Ketika ditambahkan NH3 berlebih kesetimbangan akan bertambah maka endapan akan larut.  Ketika sampel ditambahkan NaOH akan membentuk endapan putih. Endapan ini didapatkan karena lebih jenuhnya hasil kali ion daripada Kspnya. Reaksi yang terjadi:
Cd2+   +   2OH-        Cd(OH)2↓.
Endapan ini akan membuat ikatan jenuh karena ion Cd2+ berasal dari unsur logam, sehingga ditambahkannya NaOH berlebih akan membuat endapan larut. Ditambahkannya larutan KI tidak mehasilkan endapan. Hal ini yang membedakan Cd2+ dan Cu2+. Dari pengujian diatas, maka dapat diketahui bahwa dalam sampel B ter dapat ion Cd2+ .
6.3   Identifikasi Sampel C
Pada sampel C, pengujian dilakukan dengan menggunakan reagen NaOH dan NH4OH. Diperkirakan terdapat ion Ni2+, karena membentuk endapan hijau, yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.



Gambar 3. Sampel C ditambah NaOH
Sampel ditambahkannya NaOH ternyata menghasilkan endapan hijau namun endapan tidak larut dalam reagen yang berlebih, begitupun dengan ditambahkannya NH4OH juga menghasilkan endapan hijau. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut. Sedangkan adanya ion asing menyebabkan kelarutan endapan menjadi sedikit bertambah, kecuali jika terjadi reaksi kimia antara endapan dengan ion asing. Jika hasil kali ion lebih besar dari hasil kali kelarutan suatu endapan, maka akan terbentuk endapan, sebaliknya jika hasil kali ion lebih kecil dari hasil kali kelarutan maka endapan tidak akan terbentuk. Reaksi yang terjadi:
Ni2+  +  2OH-         Ni(OH)2
Ni2+  +  2NH4OH   Ni(OH)2↓.
Adanya endapan hijau diketahui adanya ion Ni2+ dalam sampel.
6.4   Identifikasi Sampel D
Identifikasi pada sampel D ini diperkirakan terdapat ion CO32-, oleh karena itu, diuji menggunakan larutan Ba(OH)2. Sampel ditambahkan larutan Kalium kromat, warna larutan sampel berwarna kuning pada kesetimbangan, dan diuji dengan memanaskan sampel yang terhubung dengan  Ba(OH)2 seperti pada gambar dibawah ini.
Foto0026.jpg
Gambar 4. Sampel D dipanaskan
Warna ini karena pada awalnya sampel berwarna putih, ditambahkan dengan reagen yang berwarna kuning kalium kromat. Ketika ditambahkan asam sulfat dengan konsentrasi 2M larutan berubah menjadi warna orange. Kemudian tabung reaksi ini akan disambungkan denga pipa pengalir ke tabung reaksi yang berisi Ba(OH)2 untuk dipanaskan. Setelah tabung sampel dipanaskan ternyata larutan Ba(OH)2 menjadi keruh. Adanya kekeruhan karena uap yang berasal dari sampel membawa ion CO32- dan berikatan dengan ion Ba2+. Reaksi yang terjadi:
K2CrO4  +  CO32-       K2CO3  +  CrO42-.
Ketika ditambahkan asam:         CO32-   +  2H+           CO2  +  H2O.
Dan ketika dipanaskan terjadi reaksi: Ba(OH)2  +  CO32-   +  2OH-      BaCO3↓ +  H2O. Dengan keruhnya BaOH dapat dibuktikan bahwa sampel mangandung anion CO32-. Ketika pengaliran karbondioksida terlalu lama, kekeruhan akan hilang karena terbentuknya hidrogen karbonat dengan reaksi :
CaCO3↓ +  CO2  +   H2O          Ca2+   +  2HCO3-
6.5   Identifikasi Sampel E
Pada percobaan sampel E, digunakan larutan uji NaOH, (NH4)2CO3, NH4OH, dan NH3 Diperkirakan pada sampel E terdapat ion Mg2+. Pertama larutan ditambahkan titan kuning. Titan kuning adalah zat pewarna kuning didalam air. Ia diabsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau endapan merah tua.  Untuk lebih membuktikan adanya ion Mg2+,  dilakukan percobaan yang kedua yaitu dengan menambahkan (NH4)2CO3, yang ternyata terbentuk endapan putih magnesium karbonat basa. Hal ini terbentuk dari reaksi:
5Mg2+  +  6CO3  +  7H2O   MgCO3.Mg(OH)2.5 H2O ↓   +  2HCO3-.
Dari reaksi identifikasi tersebut menandakan bahwa ion Mg2+ mengikat ion CO32- sehingga dapat membentuk endapan berwarna putih. Pembuktian selanjutnya menggunakan larutan NaOH pada sampel. Ternyata sampel membentuk endapan putih, dengan reaksi :
Mg2+  +   2OH-   Mg(OH)2   +  2NH4+.
Endapan terbentuk karena setelah kedua ion itu berikatan maka kelarutan akan berkurang sehingga setelah di tambah dengan NaOH berlebih akan membuat kelarutan dari sampel akan semakin berkurang dan akan ditutupi oleh endapan. Pada penambahan NH4OH perubahan yang terjadi sama dengan NaOH. Ketika ditambahkan NH3 terbentuk endapan putih, ternyatan amoniak akan mempengaruhi kelarutan sehingga ion Mg2+ akan membentuk endapan dengan amoniak. Reaksi terbentuk:
Mg2+  +  2NH3  +  2H2O    Mg(OH)2   +  2NH4+.
Dari pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa sampel E mengandung ion Mg2+.
6.6   Identifikasi Sampel F
Untuk identifikasi sampel F dilakukan penambahan NaOH, NH3, dan H3PO4. Diperkirakan sampel mengandung ion Zn2+. Sampel F ditambahkan dengan larutan NaOH akan membentuk endapan seperti gelatin putih karena ion logam Zn2+ akan berikatan. Reaksi yang terbentuk:
Zn2+   +   2OH-       Zn(OH)2↓ .
Endapan larut dalam asam terjadi reaksi sebagai berikut:  Zn(OH)2↓   + 2OH-     Zn2+  + 2H2O. Selain itu, endapan larut dalam reagen yan berlebihan dengan reaksi:
Zn(OH)2    +  2OH-                    [Zn(OH)4]2-
Jadi dapat diketahui, bahwa sampel mengandung Zn2+ yang bersifat amfoter. Uji adanya Zn2+ kedua dengan menambahkan larutan H3PO4 pada sampel, ternyata terbentuk endapan zink fosfat. Reaksi yang terbentuk:
3Zn2+   +   2H3PO4       Zn3(PO4)2    +   6H+.
Percobaan berikutnya menggunakan amoniak. Terbentuk endapan putih yang mudah larut dalam reagen yang berlebihan. Ciri khas adanya ion Zn2+ bahwa bila ditambahkan amoniak ion ini tidak dapat mempertahankan ikatan dengan reaksi pengendpan, karena akan kembali menjadi larutan jika dibiarkan. Reaksi yang terbentuk:
Zn2+   +   2NH3  + 2H2O     Zn(OH)2   +  2NH4+.
Ketika dalam pereaksi yang berlebih, terjadi reaksi:  Zn(OH)2 +  4NH3+    [Zn(NH3)2]2+  + 2H+
Jadi, dapat diidentifikasi pada sampel F terdapat ion Zn2+  yang termasukpada golongan III.
6.7   Identifikasi Sampel G
Identifikasi sampel G dilakukan dengan menambahkan larutan CH3COOH dan BaCl2, diperkirakan terdapat ion CrO42-. Ketika ditambahkan reagen CH3COOH, terjadi perubahan warna seperti pada gambar dibawah ini.
Foto0017.jpg
Gambar 5. Sampel G ditambah CH3COOH
Pada saat menambahkan CH3COOH pada sampel akan membuat larutan berwarna orange, hal ini karena terjadi reaksi pencampuran yaitu :
CrO42-    +    H+  +     H2CrO4
Larutan tersebut berada pada kesetimbangan. Hal ini dapat diidentifikasi adanya ion CrO42-. Ketika ditambahkan larutan BaCl2 terbentuk endapan kuning muda BaCrO4. Endapan terbentuk karena larutan sudah lewat jenuh atau hasil kali konsentrasinya yang lebih besar daripada tetapan Ksp larutan tersebut.. Reaksi yang terbentuk :
 CrO42-    +     Ba2+        BaCrO4↓ .
Dari uji reagen yang ditambahkan maka dapat diidentifikasi bahwa dalam sampel terdapat ion anion yaitu CrO42-
6.8   Identifikasi Sampel H
Pada sampel H akan dilakukan uji dengan menambahkan dengan H2SO4, NH3, K2CrO4. Sampel  ini diperkirakan terdapat ion Sr2+. Sampel pertama-tama diuji dengan H­2SO4 akan menghasilkan endapan putih SrSO4↓.
Reaksi yang terjadi :      Sr2+    +      SO42-         SrSO4↓.
Jika disaring, terdapat endapan putih yang dapat larut dalam HCl.  Untuk membuktikan adanya ion ini, maka ditambahkan larutan amoniak di dalam sampel. Hasilnya, sampel tidak terbentuk endapan, yang artinya sampel positif mengandung ion Sr2+.  Setelah itu, percobaan dilanjutkan dengan menambahkan K2CrO4  untuk lebih membuktikan. Ternyata terbentuk endapan kuning SrCrO4↓.
Reaksi yang terbentuk:  Sr2+   +   K2CrO4          SrCrO4↓.
Dari percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam sampel H terdapat ion Sr2+ golongan IV karena kation ini akan larut dalam keadan asam.
7.       Kesimpulan
Setelah menguji sampel yang ada, maka dapat diketahui bahwa kation dan anion yang terdapat didalam sampel adalah sampel A  merupakan golongan III (Co2+), sampel B merupakan golongan II (Cd2+), sampel C merupakan golongan III (Ni2+), sampel D merupakan anion (CO32+), sampel E merupakan golongan V (Mg2+), sampel F merupakan golongan III (Zn2+), sampel G merupakan anion (CrO42+) dan sampel H merupakan golongan IV (Sr2+).
Referensi
Anonim, 2011 .Konsep Dasar Analisis Kimia Kualitatif dan Kuantitatif. [Online] Tersedia :http://gabusstreat.blogspot.com.
Appriyoannita,S. (2012). Analisis Kualitatif. [Online] Tersedia : http:// siskaapriyoannita.wordpress.com.
Himakimia, 2012. Reaksi Identifikasi Kation dan Anion. [Online] Tersedia :http://himakimaumc.blogspot.com.
Lukum,A. 2005. Bahan Ajar Dasar-dasar Kimia Analitik. Jurusan Kimia : UNG.
Muhridaja,I. (2012). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif.[Online] Tersedia:http:/ichamuhridja.blogspot.com.
Simeulue,T. (2013). Konsep Analisis Kualitatif dan Kuantitatif. [Online] Tersedia :http://tomyputraalanfata.blogspot.com.
Teaching,T. (2010). Konsep Dasar Analisis Kualitatif dan Kuantitatif. Jurusan Kimia : UNG
Underwood, A.L & R.A Day. (1988). Analisa Kimia Kuantitatif (Terjemahan). Jakarta : Erlangga
Vogel.(1996). Qualitative Inorganik Analysis, Seventh Edition. New York : Longman Publishers
Wiryawan A. (2008). Kimia Analitik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah.



[1] Astin Lukum, Bahan Ajar Dasar-dasar Kimia Analitik, (Gorontalo : UNG, 2008) hal.1-3
[2] Underwood, Analisa Kimia Kuantitatif, ( Erlangga : Jakarta, 1988), hal.4
[3] Team teaching, Penuntun Praktikum, ( Gorontalo : UNG, 2010), hal. 5-6
[4] Siska apriyoanita, Analisis Kualitatif, (Online)
[5] Himakimia, Reaksi Identifikasi Kation dan Anion, (Online)
[6] Vogel, Qualitatif Inorganic Analysis, (New York, 1987), hal 59-60.
[7] Tommy Putra Alafanta Simeulue, Konsep Analisis Kualitatif dan Kuantitatif, (Online).
[8] Anonim, Konsep Dasar Analisis Kimia Kualitatif dan Kuntitatif,(Online).
[9] Adam Wiryawan, Kimia Analitik, (Dirjen Pendidikan:Jakarta,2008) hal.4
[10] Icha Muhridja, Analisis Kualitatif dan Kuantitatif, (Online)